Jumat, 09 Januari 2009

Calon DPD, Sultra Terbanyak Kedua

Kendari- Ngintip Pemilu



Seperti sudah diprediksi sebelumnya, jumlah calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) wilayah Sultra tidak berubah dari daftar calon sementara (DCS) yang diumumkan akhir September lalu.
Dalam daftar calon tetap (DCT) DPD yang dikeluarkan KPU Pusat, jumlah calon DPD asal Sultra tetap 62 orang.
Jumlah tersebut sekaligus menempatkan Sultra sebagai provinsi dengan jumlah calon DPD terbanyak kedua. Sultra hanya dikalahkan Provinsi Banten yang memiliki 69 calon. Total 62 calon DPD Sultra ini akan memperebutkan empat kursi di DPD.
Kasubag Teknis KPU Sultra, M Agung Yudiarta mengungkapkan 62 nama calon DPD itu akan menempati nomor urut sesuai abjad atau alfabet. Abdul Jabar Toba menempati nomor urut satu dan Utudae Samad di nomor terakhir, 62 (lebih lengkap lihat tabel,red).
Sementara itu, jumlah caleg DPR-RI asal Sultra juga tidak berubah. Dalam DCT DPR-RI, jumlah caleg tetap 121 orang dengan alokasi lima kursi di senayan.

Daftar Calon DPD Sultra


1 ABD. JABBAR TOBA
2 ABDUL HARIS PALISURI
3 ABDUL ITAH UKE
4 ABIDIN MUSTAFA
5 ALEX PANGAIBALI
6 ALI HAMID
7 AMBO SAKKA MUKI
8 ARSID ARSYAD
9 ASMIN
10 BIEN BANGAPADANG
11 DEKARSON LABAHEO
12 DJAKRI NAPU
13 EC. DIDIK YUDIARNO
14 EDDY BUKE, Pdt
15 FAJAR ISHAK, DJ BANI
16 GUSTI ISNANIAH SUPU YUSUF
17 HAIRIL B
18 HAMSUDDIN SANUSI
19 HOESEIN EFFENDY
20 I GDE WAYAN MULIA
21 JASMAN HARUN
22 JERRY BITTIKAKA
23 KAMARUDDIN
24 LA AOWU
25 LA ODE ASADI
26 LA ODE A. SALIK HUSAINI
27 LA ODE ASLY SAID
28 LA ODE ASRI BONEA
29 LA ODE IDA
30 LA ODE MASIHU KAMALUDDIN
31 LA ODE MUH. SYAHARTIJAN MADU
32 LA ODE PARISA SYALIK
33 LA ODE SABRI
34 LA ODE TAALAMI
35 LA ZAHI JAYA
36 LO ODE RIDMAN
37 MARTHEN SAMBIRA
38 MARWAN AIDID
39 MUHAMMAD ABIDIN RAMLI
40 MUHAMMAD ALDIANSYAH ALALA
41 MUHAMMAD ILYAS
42 MUHAMMAD SAMAN TASLIM
43 MUHAMMAD TASLIM SURI
44 MUH. AMIN NOMPO
45 MUH. ARHAM
46 MUH. DARWIS KASIM
47 MUKHLIS RAUF
48 MURYANTO
49 MUSNI UMAR
50 MUSTIKA RAHIM
51 M YUNUS SJAMSOEDDIN
52 M ZAKIR LA ANDJO
53 NOOR DJANNAH ALY
54 PARIAMA MBYO
55 RAHMAT SORAU
56 SAFIUDDIN
57 SAINUDDIN
58 SULEMAN NUR ALAM
59 SUMARDI PALATJE
60 SYAMSU ALAM
61 TAHA, H
62 UTUDAE SAMAD

Konut Kekurangan Ratusan Kotak Suara

Kendari-Ngintippemilu

Meningkatnya jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) dipastikan berdampak pada kebutuhan logistik Pemilu. Salah satunya adalah kotak suara. Pihak KPU Sultra memprediksi, untuk Pemilu 2009, Sultra masih kekurangan ribuan kotak suara.
Di Konawe Utara (Konut) contohnya. Saat ini daerah pemekaran itu memiliki kurang lebih 126 TPS. Dengan empat kotak suara per-TPS (masing-masing satu untuk suara DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten), berarti Konut membutuhkan sekitar 504 kotak suara.
Ketua KPU Konawe Utara, Indra Supriadi bahkan mengaku pihaknya tidak mempunyai stok kotak suara bekas Pemilu 2004. Pasalnya, semua kotak yang digunakan di Konut adalah kotak suara yang terdaftar sebagai logistik KPU Konawe. Untuk diketahui, Kabupaten Konut adalah daerah pemekaran Kabupaten Konawe.
Ketua KPU Sultra, Bosman juga mengutarakan masalah serupa. Menurut dia, semua daerah di Sultra dipastikan kekurangan logisltik berupa kotak suara, termasuk bilik suara. Selain karena penamabahan jumlah TPS, kekurangan itu juga disebabkan banyaknya kotak dan bilik suara yang hilang atau rusak. Karenanya, KPU Sultra kini tengah mendata berapa kekurangan logistik tersebut untuk ditutupi saat pengadaan logisltik awal tahun depan.

Setengah Caleg Provinsi Sultra Sudah S1

Setengah Caleg Provinsi Sultra Sudah S1

Kendari-Ngintip Pemilu

Tingkat pendidikan calon legislatif (caleg) tingkat provinsi saat ini terbilang cukup baik. Dari total 776 caleg DPRD Sultra, separuh diantaranya telah berstatus sarjana (S1).
Dalam daftar calon sementara (DCS) anggota DPRD Sultra, caleg berstatus pendidikan S1 berjumlah 385 orang atau 49,61 persen dari total caleg. Caleg bergelar Magister (S2) juga cukup banyak yakni 43 caleg (5,54 persen). Sedang caleg berpendidikan Doktoral (S3) hanya berjumlah dua orang atau 0,26 persen.
Sementara itu caleg yang masih berijazah SMA juga masih mendominasi. Tercatat, 321 caleg (41,37 persen) masuk kategori ini. Sedang caleg berpendidikan terakhir Diploma (DIII) berjumlah 25 orang (3,22 persen).
Terkait statistik itu, pengamat politik Unhalu, Drs Peribadi MSi mengatakan, para caleg memang semestinya berpendidikan cukup tinggi sehingga bisa menyeimbangi atau melebihi mitra kerjanya yakni kaum eksekutif (pemerintah). Tujuannya, agar para anggota dewan bisa benar-benar memperjuangkan apa yang diinginkan masyarakat.
Namun sayangnya, lanjut dia, tingkat pendidikan ternyata tidak berpengaruh pada kemampuan kinerja anggota dewan. Kadang kepintaran para anggota dewan malah disalahgunakan untuk kepentingan pribadi, bukan lagi untuk mengakomodir aspirasi masyarakat.
Di sisi lain, tingkat pendidikan yang tinggi juga ternyata tidak berpengaruh pada minat masyarakat untuk memilih. Kata Peribadi, masyarakat kini dilanda penyakit ketidakpercayaan akibat buruknya kinerja anggota dewan periode-periode sebelumnya.(cr6)

Klasifikasi Tingkat Pendidikan Caleg Provinsi

Tingkat Pendidikan dan Jumlah Persentase
SMA : 321 orang, 41,37 %
DIII 25 orang, 3,22 %
S1 385 orang, 49,61 %
S2 43 orang, 5,54 %
S3 2 orang, 0,26 %

Jumlah 776 caleg